Gerakan abnormal dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan keadaan. Gerakan abnormal merupakan kontraksi otot – otot volunter yang tidak terkendali. Nilainya secara klinis dalam menentukan diagnosis dan lokalisasi penyakit saraf dapat sangat besar, oleh karenanya harus diamati dengan baik. Gerakan abnormal ini dapat mengenai tiap bagian tubuh. Ia timbul karena terlibatnya berbagai bagian sistem motorik, misalnya : korteks, serabut yang turun dari korteks, ganglia basal, batang otak dan pusat – pusatnya, serebelum dan hubungan – hubungannya, medulla spinalis,serabut saraf perifer atau ototnya sendiri,sifat gerakan dipengaruhi oleh letak lesi dan kelainan patologiknya. Lesi pada tempat yang berlainan kadang dapat menyebabkan gerakan yang identik, dan proses patologis yang berlainan pada tempat yang sama kadang dapat mengakibatkan bermacam bentuk gerakan abnormal.
Gerakan abnormal yang tak terkendali :
1. Tremor
Tremor adalah serentetan gerakan involunter, agak ritmis, merupakan getaran yang timbul karena berkontraksinya otot – otot yang berlawanan secara bergantian, dapat melibatkan satu atau lebih bagian tubuh. Jenis – jenis tremor :
a. Tremor fisiologis/tremor normal
Didapatkan bila anggota gerak ditempatkan pada posisi yang sulit, atau bila kita melakukan gerakan volunter dengan sangat lambat. Tremor yang terlihat pada orang normal yang sedang marah atau ketakutan merupakan aksentuasi dari tremor fisiologis ini
b. Tremor halus / tremor toksik
Khas dijumpai pada hipertiroid. Tremor ini terutama terjadi pada jari dan tangan. Kadang – kadang tremor ini sangat halus dan sukar dilihat. Untuk memperjelasnya, kita tempatkan kertas di atas jari – jari dan tampaklah kertas tersebut bergetar walaupun tremor belum jelas terlihat. Tremor ini didapatkan pula pada keracunan nikotin, kafein, obat – obatan seperti adrenalin, efedrin, atau berbiturat.
c. Tremor kasar
Tremor yang lambat,kasar dan majemuk. Sering ditemukan pada penderita parkinson
d. Tremor intensi
Tremor yang timbul waktu melakukan gerakan volunter dan menjadi lebih nyata ketika gerakan hampir menuju tujuannya. Tremor ini merupakan tremor kasar, dan dapat dijumpai pada pasien dengan gangguan sereblum.
2. Khorea
Kata khorea berasal dari Yunani yang berarti menari.Pada khorea gerak otot berlangsung cepat, sekonyong – konyong, aritmik, dan kasar yang dapat melibatkan satu ekstremitas, separuh badan atau seluruh badan. Hal ini khas terlihat pada anggota gerak atas ( lengan dan tangan ), terutama bagian distal.
3. Atetose
Atetose berasal dari Yunani yang berarti berubah. Pada atetose gerakan lebih lambat dan melibatkan otot bagian distal, namun cenderung menyebar ke proksimal. Atetose banyak dijumpai pada penyakit yang melibatkan ganglia basal.
4. Distonia
Biasanya distonia ini dimulai dengan gerakan atetose pada lengan atau anggota gerak lain, kemudian gerakan otot bentuk atetose ini menjadi kompleks yang menunjukkan torsi yang keras dan berbelit.
5. Balismus / hemibalismus
Balismus / hemibalismus adalah gerakan otot yang datangsekonyong – konyong , kasar dan cepat, terutama mengenai otot – otot skelet yang letaknya proksimal
6. Spasme
Gerakan abnormal yang terjadi karena kontraksi otot – otot yang biasanya disarafi oleh satu saraf. Spasme klonik mulai sekonyong – konyong, berlangsung sebentar dan dapat berulang – ulang, spasme dapat timbul karena iritasi saraf perifer atau otot.
7. Tic
Penyebab tic belum diketahui, tic merupakan suatu gerakan yang terkoordinir , berulang dan melibatkan sekelompok otot dalam hubungan yang sinergistik.
8. Fasikulasi
Merupakan gerakan halus, cepat, dan berkedut, dari satu berkas (fasikulus) serabut otot atau satu unit motorik
9. Miokloni
Gerakan yang timbul karena kontraksi otot secara cepat, sekonyong – konyong, sebentar , aritmik, asinergik dan tidak terkendali.
Daftar Pustaka :
Prof.DR.dr.S.M.Lumbantobing.Neuorologi Klinik,Pemeriksaan Fisik dan Mental.Jakarta : FKUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar